Lintasnusantara, Muba- Kasus pelecehan seksual kembali mencoreng fasilitas kesehatan. Kali ini, insiden memilukan terjadi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Ngulak, Kecamatan Sanga Desa. Seorang perempuan berinisial RK, warga Desa Ngunang, menjadi korban pelecehan seksual saat menunggu ibunya yang sedang dirawat.
Menurut informasi dihimpun, peristiwa ini terjadi pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dinihari. Saat itu, korban tengah tertidur di ruang rawat inap, tiba-tiba pelaku yang diduga satu kamar dengan korban meraba tubuhnya dan mencium secara paksa. RK yang terkejut langsung berteriak meminta pertolongan, namun tak ada petugas keamanan atau satpam yang datang untuk membantunya.
"Kejadian ini menunjukkan lemahnya sistem keamanan di Puskesmas Ngulak. Bagaimana bisa fasilitas kesehatan yang seharusnya menjadi tempat aman justru menjadi lokasi pelecehan? Tidak ada petugas keamanan yang sigap, bahkan korban dibiarkan berjuang sendiri," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
RK, yang tidak terima atas perlakuan tersebut, segera melaporkan kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Musi Banyuasin.
Ironisnya, dugaan lain muncul bahwa pihak Puskesmas Ngulak justru berusaha menutupi kasus ini. Keluarga korban mengaku mendapat tekanan agar tidak mengungkap insiden tersebut kepada pihak lain. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar apakah ada upaya menutupi kelemahan sistem keamanan di puskesmas tersebut?
Saat dikonfirmasi, Plt Kepala Puskesmas Ngulak, Umrin, hanya memberikan pernyataan singkat. "Kasus ini masih dalam proses penyelidikan Polsek Sanga Desa, silakan konfirmasi ke sana saja. Kami hanya mengurus pasien, jadi jangan dikembangkan dulu," ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (15/2/2025).
Pernyataan tersebut justru menambah kecurigaan bahwa ada sesuatu yang ingin ditutupi oleh pihak puskesmas.
Selain lemahnya sistem keamanan, kondisi ruang rawat inap di Puskesmas Ngulak juga disorot. Diduga, fasilitas tersebut tidak menyediakan sekat atau tirai yang memisahkan pasien satu dengan yang lain, sehingga menghilangkan privasi bagi mereka yang sedang dirawat maupun keluarga yang menunggu.
"Bagaimana mungkin fasilitas kesehatan tidak menyediakan sekat untuk menjaga kenyamanan pasien? Ini membuktikan bahwa puskesmas ini tidak hanya lalai dalam keamanan tetapi juga dalam memberikan pelayanan yang layak bagi masyarakat," ujar seorang warga yang mengetahui kondisi puskesmas tersebut.
Kasus ini menjadi bukti bahwa lemahnya sistem keamanan di fasilitas kesehatan dapat membawa dampak buruk bagi masyarakat.
Jika Puskesmas Ngulak tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin kejadian serupa akan terulang dan semakin banyak korban yang dirugikan.(*)

0 Komentar